Kamis, 29 November 2012

Penelitian Kuantitatif


Penelitian Kuantitatif
Metode Kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variabel dan indikator.

1.        Masalah
Pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang antara lain dapat memecahkan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan.

a.        Rumusan Masalah
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Setiap rumusan masalah harus didasarkan pada masalah.

b.        Bentuk-bentuk Rumusan Masalah
1)        Rumusan masalah deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap beberapa variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Contoh:
Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri Berbadan Hukum?

2)        Rumusan masalah komparatif
Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atu lebih sampel yang berbeda, atau waktu yang berbeda. Contoh:
Adakah perbedaan prestasi belajar antara murid dari sekolah negeri dan swasta?

3)        Rumusan masalah asosiatif
Rumusan asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh:
Hubungan simetris: Adakah hubungan antara rumah yang dekat rel kereta api dengan jumlah anak?
Hubungan kausal: Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa?
Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik: Adakah hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di Kecamatan A?

2.        Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
a.        Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
b.        Variabel Tergantung (Dependent Variable)
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
c.         Variabel Moderat (Moderate Variable)
Variabel moderat adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.
d.        Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diukur dan diamati.
e.         Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadapa dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

3.        Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dengan kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, Karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik dengan data.
Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis statistic itu ada bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.
Contoh hipotesis penelitian:
Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara Sekolah Negeri dan Swasta. (untuk populasi).
Contoh hipotesis penelitian yang mengandung hipotesis statistik:
Terdapat perbedaan signifikan antara semangat belajar anak dari keluarga petani dan nelayan. (petani dan nelayan adalah sampel).

a)      Karakteristik hipotesis yang baik:
1)        Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. (Pada umumnya hipotesis deskriptif tidak dirumuskan).
2)        Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
3)        Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.

b)     Jenis-jenis hipotesis
Secara garis besar terdapat dua jenis hipotesis, yaitu berdasarkan tingkat abstraksi dan bentuknya. Hipotesis menurut abstraksi, antara lain:
1    Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris
2    Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal
3    Hipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar variabel

Hipotesis menurut bentuknya, antara lain:
1    Hipotesis penelitian/kerja, yaitu anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Peneliti menganggap benar hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misal: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
2    Hipotesis operasional, yaitu hipotesis yang bersifat obyektif. Peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setalah diujidengan menggunakan data yang ada. Peneliti memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misal: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
3    Hipotesis statistik, yaitu jenis hipotesis yanf dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti tehadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misal : H0:r =0; atau H0: p= 0

c)      Uji hipotesis
Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji. Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima. Jika H1 diterima maka H0 ditolak. Dalam membuat hipotesis ada dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:
a.       Menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Kesalahan ini disebut kesalahan alpha (α)
b.      Menerima hipotesis yang seharusnya ditolak. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (β)

4.        Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan yang menunjukkan fakta. Perolehan data harus relevan artinya data yang ada hubungannya dengan masalah penelitian, mutakhir artinya data yang diperoleh masih hangat dibicarakan dan diusahakan oleh orang pertama (data primer). Data yang sudah memnuhi syarat perlu diolah. Pengolahan data merupakan kegiatan terpenting dalam proses dan kegiatan penelitian.

Jenis data menurut jenisnya ada dua, yaitu:
a.       Data primer, yaitu data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden.
b.      Data Sekunder, yaitu data yang sudah tersedia sehinggak kita tinggal mencari dan mengumpulkan. Data sekunder dapat didapatkan dari perpustakaan, perusahaan, organisasi, biro pusat statistik dan kantor-kantor pemerintah.

Teknik pengumpulan data:
a.         Interview (wawancara)
-          Wawancara terstruktur
-          Wawancara tidak terstruktur
b.        Kuesioner (angket)
c.         Observasi
-          Observasi berperanserta
-          Observasi nonpartisipan
-          Observasi terstruktur
-          Observasi non terstruktur

Daftar Rujukan


Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
       Alfabeta
Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
       Graha Ilmu
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar