Penelitian Kualitatif
Penelitian
kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik
atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif
secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat,
sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan
lain-lain. Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman
para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami
apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang
sulit untuk dipahami secara memuaskan
1.
Masalah
Pada dasarnya penelitian kualitatif
tidak dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi
seseorang terhadap adanya masalah. Masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu
pada sesuatu fokus.
Pada dasarnya penentuan masalah menurut Lincon dan Guba (1985:226) bergantung
pada paradigma
apakah yang dianut oleh seorang peneliti, yaitu apakah ia sebagai peneliti, evaluator,
ataukah sebagai peneliti kebijakan. Dengan demikian maka ada tiga macam masalah
yaitu: masalah untuk peneliti, evaluands untuk evaluator, dan pilihan kebijaksanaan
untuk peneliti kebijaksanaan.
Masalah adalah suatu keadaan yang
bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi
yang menimbulkan tanda Tanya dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk
mencari jawaban (Guba, 1978:44; Lincoln dan Guba, 1985:218; dan Guba Lincoln,
1981:88). Faktor
yang berhubungan tersebut dalam hal ini mungkin berupa konsep, data empiris,
pengalaman, atau unsure lainnya. Jika kedua faktor itu diletakkan secara berpasangan
akan menghasilkan sejumlah tanda Tanya, kesukaran yaitu sesuatu yang tidak
dipahami atau tidak dapat dijelaskan waktu itu.
Penetapan fokus atau masalah dalam
penelitian kualitatif bagaimana pun akhirnya akan dipastikan sewaktu peneliti
sudah berada di arena atau lapangan penelitian. Dengan kata lain, walaupun
rumusan masalah sudah cukup baik dan telah dirumuskan atas dasar penelaah
kepustakaan dan dengan ditunjang oleh sejumlah pengalaman tertentu, bias
terjadi situasi di lapangan tidak memungkinkan peneliti untuk meneliti masalah
itu. Dengan demikian kepastian tentang fokus dan masalah itu yang menentukan
adalah keadaan di lapangan.
Prinsip-prinsip
perumusan masalah:
a.
Prinsip yang berkaitan dengan teori dari
dasar.
b.
Prinsip yang berkaitan dengan maksud
perumusan masalah.
c.
Prinsip hubungan factor.
d.
Fokus sebagai wahana untuk membatasi
studi.
e.
Prinsip yang berkaitan dengan criteria
inklusi-esklusi.
f.
Prinsip yang berkaitan dengan bentuk dan
cara perumusan masalah.
g.
Prinsip sehubungan dengan posisi
perumusan masalah.
h.
Prinsip yang berkaitan dengan hasil
penelaahan kepustakaan.
i.
Prinsip yang berkaitan dengan penggunaan
bahasa.
Langkah-langkah
perumusan masalah:
a.
Tentukan fokus penelitian
b.
Cari berbagai kemungkinan faktor yang
ada kaitannya dengan fokus tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus.
c.
Dari antara faktor-faktor yang terkait, adakan pengkajian mana yang
sangat menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih.
d.
Kaitkan secara logis faktor-faktor
subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.
2.
Variabel
Variabel pada penelitian kualitatif adalah
variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka.
Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3.
Hipotesis
Dalam penelitian kualitatif, tidak
dirumuskan hipotesis, tetapi Justru
diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut diuji oleh
peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
4.
Data
Data dalam
penelitian kualittatif bersifat deskriptif bukan angka. Data dapat berupa
gejala-gejala, kejadian dan peristiwa yang kemudian dianalisis dalam bentuk
kategori-kategori. Tipe-tipe data ada dua, yaitu:
a.
Data
primer, berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui wawancara dan
diperoleh melalui wawancara dengan informan yang sedang dijadikan sampel dalam
penelitian. Data dapat direkam atatu dicatat oleh peneliti.
b.
Data
sekunder, berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh
peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan, Data ini biasanya
berasal dari data primer yang sudah diolah peneliti sebelumnya.
Menurut Lofland (1984:47) sumber data
utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu
jenis data dibagi ke dalam kata-kata dalam tindakan, sumber data tertulis, foto,
dan statistik.
a.
Kata-kata
dan Tindakan
Kata-kata dan
tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data
utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui
perekaman video/audio tapes, pengambilan foto, atau film.
b.
Sumber
Tertulis
Dilihat dari
segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi
atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan
dokumen resmi.
c.
Foto
Foto
menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk
nenelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif.
d.
Data
Statistik
Peneliti
kualitatif sering juga menggunakan data statistik yang telah tersedia sebagai
sumber data tambahan bagi keerluannya. Statistik misalnya dapat membantu member
gambaean tentang kecenderungan subyek pada latar penelitian.
Pada pokoknya data kualitatif dapat berupa apa saja
termasuk kejadian atau gejala yang tidak menggambarkan hitungan, angka atau
kuantitas.
DAFTAR RUJUKAN
DAFTAR RUJUKAN
Moleong. L. J. 2002. Metode
Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Moleong. L. J. 2008. Metode
Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Riduwan. 2005. Skala
Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta
Sarwono, J. 2006. Metode
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Sugiyono. 2009. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar