Kamis, 29 November 2012

Penelitian Kualitatif


Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan
1.        Masalah
Pada dasarnya penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya masalah. Masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada sesuatu fokus. Pada dasarnya penentuan masalah menurut Lincon dan Guba (1985:226) bergantung pada paradigma apakah yang dianut oleh seorang peneliti, yaitu apakah ia sebagai peneliti, evaluator, ataukah sebagai peneliti kebijakan. Dengan demikian maka ada tiga macam masalah yaitu: masalah untuk peneliti, evaluands untuk evaluator, dan pilihan kebijaksanaan untuk peneliti kebijaksanaan.
Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda Tanya dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencari jawaban (Guba, 1978:44; Lincoln dan Guba, 1985:218; dan Guba Lincoln, 1981:88). Faktor yang berhubungan tersebut dalam hal ini mungkin berupa konsep, data empiris, pengalaman, atau unsure lainnya. Jika kedua faktor itu diletakkan secara berpasangan akan menghasilkan sejumlah tanda Tanya, kesukaran yaitu sesuatu yang tidak dipahami atau tidak dapat dijelaskan waktu itu.
Penetapan fokus atau masalah dalam penelitian kualitatif bagaimana pun akhirnya akan dipastikan sewaktu peneliti sudah berada di arena atau lapangan penelitian. Dengan kata lain, walaupun rumusan masalah sudah cukup baik dan telah dirumuskan atas dasar penelaah kepustakaan dan dengan ditunjang oleh sejumlah pengalaman tertentu, bias terjadi situasi di lapangan tidak memungkinkan peneliti untuk meneliti masalah itu. Dengan demikian kepastian tentang fokus dan masalah itu yang menentukan adalah keadaan di lapangan.
Prinsip-prinsip perumusan masalah:
a.         Prinsip yang berkaitan dengan teori dari dasar.
b.        Prinsip yang berkaitan dengan maksud perumusan masalah.
c.         Prinsip hubungan factor.
d.        Fokus sebagai wahana untuk membatasi studi.
e.         Prinsip yang berkaitan dengan criteria inklusi-esklusi.
f.         Prinsip yang berkaitan dengan bentuk dan cara perumusan masalah.
g.        Prinsip sehubungan dengan posisi perumusan masalah.
h.        Prinsip yang berkaitan dengan hasil penelaahan kepustakaan.
i.          Prinsip yang berkaitan dengan penggunaan bahasa.

Langkah-langkah perumusan masalah:
a.         Tentukan fokus penelitian
b.        Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitannya dengan fokus tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus.
c.         Dari antara faktor-faktor  yang terkait, adakan pengkajian mana yang sangat menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih.
d.        Kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.

2.        Variabel
Variabel pada penelitian kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.

3.        Hipotesis
Dalam penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi Justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

4.        Data
Data dalam penelitian kualittatif bersifat deskriptif bukan angka. Data dapat berupa gejala-gejala, kejadian dan peristiwa yang kemudian dianalisis dalam bentuk kategori-kategori. Tipe-tipe data ada dua, yaitu:
a.       Data primer, berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui wawancara dan diperoleh melalui wawancara dengan informan yang sedang dijadikan sampel dalam penelitian. Data dapat direkam atatu dicatat oleh peneliti.
b.      Data sekunder, berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan, Data ini biasanya berasal dari data primer yang sudah diolah peneliti sebelumnya.
Menurut Lofland (1984:47) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu jenis data dibagi ke dalam kata-kata dalam tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik.

a.        Kata-kata dan Tindakan
Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tapes, pengambilan foto, atau film.
b.        Sumber Tertulis
Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi.
c.         Foto
Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk nenelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif.
d.        Data Statistik
Peneliti kualitatif sering juga menggunakan data statistik yang telah tersedia sebagai sumber data tambahan bagi keerluannya. Statistik misalnya dapat membantu member gambaean tentang kecenderungan subyek pada latar penelitian.

Pada pokoknya data kualitatif dapat berupa apa saja termasuk kejadian atau gejala yang tidak menggambarkan hitungan, angka atau kuantitas.

DAFTAR RUJUKAN


Moleong. L. J. 2002. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
       Rosdakarya
Moleong. L. J. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
       Rosdakarya
Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
       Alfabeta
Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
       Graha Ilmu
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar